Apa jadinya ketika sebelum kematianmu, kamu memacari empat orang yang berbeda, dan empat orang tersebut dicurigai sebagai pembunuhmu. Namun, bukan itu yang sesungguhnya terjadi. Membingungkan bukan?
Premis seperti ini yang diusung di 4 Mantan produksi RA Pictures, yang disutradarai oleh Hanny R. Saputra, serta dibintangi oleh Jeff Smith, Ranty Maria, Melanie Berentz, Melayu Nicole, dan Denira Wiraguna.
Semenjak awal, kita seakan-akan mengira bahwa 4 Mantan ini adalah thriller berdarah-darah dengan menyisipkan elemen setan atau hal-hal paranormal lainnya. Tapi pada sepertiga akhir dari film ini, barulah big revelation nya ditampilkan.
Di bagian awal, diperlihatkan bagaimana empat orang wanita, yang awalnya tidak saling kenal, menjadi bersatu. Mulai dari Sara, mahasiswi musik yang bertingkah ala introvert yang misterius, yang sehari-harinya mengurus ibunya yang sudah sakit-sakitan. Lalu ada Airin, wanita yang terlihat tangguh yang menempa tubuhnya di gym. Kemudian Amara, wanita yang menjadi waitress di suatu kafe nan fancy, yang memiliki cerita kelamnya sendiri. Dan terakhir, ada Rachel, wanita yang berprofesi menjadi model dengan gaya sok-sokan western, yang memiliki pacar yang terlalu mengaturnya, terutama dari segi pekerjaannya.
Empat wanita ini disatukan oleh satu hal, yakni kematian dari Alex Kusuma, yang ternyata adalah mantan mereka berempat. Dan semakin ditelusuri, dan melalui kabar burung yang entah dari mana, Alex dikabarkan mati tidak wajar, entah dibunuh, atau bunuh diri. Dua pertiga film dihabiskan hanya untuk itu, menyelami satu per satu wanita yang terkait dengan Alex, menampilkan masing-masing cerita dari mereka, yang sama-sama memiliki ‘kekelaman’, yang sayangnya tidak digali terlalu dalam, dan informasi pentingnya disimpan hingga sepertiga akhir 4 Mantan ini.
Di dua pertiga ini pula, trope ala film horror hantu cukup mendominasi, seperti hantu dengan tidak didandani muluk-muluk, namun dapat tampil sebagaimana mestinya dengan sesekali dapat menakuti penonton melalui jumpscare yang cukup efektif dan tidak jor-joran. Selain itu, 4 Mantan juga menampilkan gore, namun sayang sekali sensasinya kurang berkesan, membuat gore nya terasa ditahan.
Namun, semua flaw di cerita dari 4 Mantan ini dapat sedikit dimaafkan di sepertiga akhir, dimana yang terjadi sebenarnya bukanlah kematian seseorang, tapi karena ada isu lebih besar yang diangkat disini, yakni masalah psikologi manusia. Dangkalnya penggalian empat wanita tersebut, ya karena semuanya berakar dari masalah psikologis ini, yang menjawab semua kejanggalan tersebut. Bahkan, hal ini justru lebih mengerikan dibandingkan horror dan thriller yang muncul di bagian awal hingga pertengahan film, karena vibe nya lebih nyata dan dekat dengan kehidupan kita saat ini.
Karena sepertiga akhir yang seperti inilah, semua informasi penting dijejalkan di bagian ini, membuatnya terasa overwhelming, terutama karena ada beberapa alternate scene yang membingungkan, membuat judgment penonton menjadi bias. Dan selain itu, 4 Mantan membawa pesan yang baik mengenai mental illness, namun sayang, pesan ini akan lebih baik bila penonton dapat mencernanya secara subliminal, bukan menelannya secara frontal dengan diberikan arahan layaknya ‘membuang sampah pada tempatnya’ seperti di bioskop-bioskopnya, menjadikannya preachy alih-alih mendidik.
Yang jelas, hal yang patut diapresiasi adalah bagaimana RA Pictures, production house yang memiliki stigma memproduksi film low-tier, berani membuat film thriller berkelas seperti 4 Mantan yang menampilkan isu psikologis, dengan kemasan yang dapat dibilang cukup mind-blowing. Serta jangan lupakan juga bagaimana Jeff Smith di-push habis-habisan aktingnya, membuatnya menjadi salah satu aktor muda paling underrated menurut saya. Seperti salah satu line di 4 Mantan, “cantik doang ngga cukup”, memang cast nya sebagian berisi aktor aktris yang memiliki tampang rupawan, namun semuanya tertutup oleh kelihaian Jeff Smith, gila memang.
Karena itu, 4 Mantan adalah sajian thriller yang mengusung isu psikologis, yang pantang sekali untuk dilewatkan, terutama buat kalian yang memang menyukai genre seperti ini. Saya sendiri memberikan skor 6/10 untuk 4 Mantan. Kudos untuk RA Pictures dan jajaran 4 Mantan yang dapat menghadirkan film seberani ini.
Writer: Galih Dea Pratama